Rambu-Rambu Sirotulmustaqim 1 : Tauhidulloh

A.Tauhidulloh "Mengesakan Alloh Subhanahu Wata'ala".
1. Arti Tauhid.
Tauhid adalah mengesakan Alloh Subhanahu Wataala dalam rububiyah-Nya, yaitu dalam perbuatan-perbuatan ketuhanan-Nya, dan dengan mengesakan dan memuliakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta mengesakan Alloh Subhanahu Wataala pada hak-hak-Nya sebagai Ilah (Tuhan) untuk seluruh alam.


2. Lawan tauhid adalah syirik.
Yaitu menyekutukan Alloh Subhanahu Wataala dalam rububiyah-Nya atau dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta hak-hak ke-Ilahan-Nya, atau menyekutukan pada salah satu atau sebagiannya.

3. Kedudukan Tauhid.


a. Tauhid merupakan tujuan penciptaan manusia.


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.” [QS. adz-Dzariyat (51): 56]

b. Alam semesta berdiri di atas tauhid.

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain Alloh, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Alloh yang mempunyai ‘Arsy (singgasana) dari pada apa yang mereka sifatkan.” [QS. al-Anbiya’ (21): 22]

c. Siapa yang berbuat syirik dan meninggalkan tauhid, maka akan kekal di neraka.


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa yang memperse-kutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh Subhanahu Wataala mengharamkan atasnya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zolim itu seorang penolong pun.” [QS. al-Ma’idah (5): 72]

d. Alloh Subhanahu Wataala tidak mengampuni dosa syirik, bila pe-lakunya mati sebelum bertaubat.

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dike-hendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutu-kan Alloh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [QS. an-Nisa’ (4): 48]

e. Siapa yang memegang tauhid dan tidak berbuat syirik, akan masuk surga.
Rosululloh Salallohu Alaihi Wasalam bersabda:

“Seorang laki-laki dari umatku dipanggil di hada-pan para makhluk pada hari kiamat. Kemudianditampakkan kepadanya 99 lembar catatan. Setiap lembarnya sejauh mata memandang.
Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Apakah engkau mengingkari ini?’. Ia berkata: ‘Tidak, wahai Robb!’. Lalu dikatakan: ‘Apakah engkau memiliki suatu kebaikan?’.
Maka laki-laki itupun tertunduk karena haibah (keagungan Alloh Subhanahu Wataala) sambil berkata: ‘Tidak wahai Robb!’. Maka dikatakan: ‘Tidak demikian.

Karena engkau masih memiliki kebaikan di sisi Kami, dan kamu tidak akan dizolimi!’. Maka dikeluarkan untuk-nya sebuah bitoqoh (kartu amal) yang di dalam-nya ada kesaksian ‘Asyhadu an La Ilaha illalloh wa Asyhadu anna Muhammadar Rosululloh.
Maka orang itu berkata: ‘Wahai Robbku, apakah artinya bitoqoh seperti ini?’. Maka dikatakan: ‘Kamu tidak akan dizolimi.’ Kemudian 99 lembar catatan-catatan diletakkan dalam satu timbangan dan bitoqoh dalam timbangan yang lain, maka bitoqoh itupun lebih berat.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

f. Tauhid merupakan sebab utama terhapusnya dosa-dosa.
Dari Anas bin Malik Radhiallahuanhu, ia mendengar Rosu-lulloh Salallohu Alaihi Wasalam bersabda bahwa Alloh Subhanahu Wataala berfirman (dalam hadits Qudsi):

(( ...يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً))
“Wahai anak cucu Adam, seandainya engkau datang menemui-Ku dengan membawa kesala-han (dosa) sepenuh bumi namun dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun (tidak syirik kepada-Ku), niscaya

“Sesungguhnya Alloh adalah Robbku dan Robb kalian, maka sembahlah (ibadahilah) ha-nya Dia. Ini adalah sirotulmustaqim (jalan yang lurus).” [QS. Maryam (19): 36]

وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Dan hendaklah kalian menyembah-Ku (beriba-dah kepadaku saja). Inilah sirotulmustaqim (jalan yang lurus).” [QS. Yasin (36): 61]

Aku akan me-nemuimu dengan membawa magfiroh (am-punan) sepenuh bumi pula!” (HR. Tirmidzi)

Demikian agung dan pentingnya kedudukan tauhid dalam Islam dan demikian sangat berbahaya pelang-garannya, yaitu syirik. Bahkan seluruh ritual peri-badatan dalam Islam adalah realisasi dari tauhid itu sendiri, dan tujuannyapun harus tauhid! Jika tidak demikian, maka sia-sialah seluruh peribadatan tersebut.

Untuk lebih menyelami keterkaitan hubungan antara tauhid dengan sirotulmustaqim, mari kita renungi bersama ayat-ayat berikut:

وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

“Sesungguhnya Alloh adalah Robbku dan Robb kalian, maka sembahlah (ibadahilah) ha-nya Dia. Ini adalah sirotulmustaqim (jalan yang lurus).” [QS. Maryam (19): 36]

وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Dan hendaklah kalian menyembah-Ku (beriba-dah kepadaku saja). Inilah sirotulmustaqim (jalan yang lurus).” [QS. Yasin (36): 61] Selanjutnya.....

0 komentar:

Posting Komentar

Jalan yang dapat ditempuh manusia di dunia ini sangatlah banyak, akan tetapi hanya satu jalan yang dapat mengantarkan kepada surga Allah, yaitu Shirotulmustaqim. Namun syetan senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan ini. Kita bisa saksikan betapa banyak manusia yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang berjalan di jalan yang akan menjerumuskannya ke neraka. Oleh karena itu, melalui blog ini, kami ingin memberikan penjelasan mengenai jalan Shirotulmustaqim, yakni satu-satunya jalan yang akan menyelamatkan kita. Selamat membaca artikel-artikel di blog ini..!!