Bid'ah

A. Penjelasan Tentang Bid’ah.
Sudah dijelaskan sebelumnya, arti dari kata Sunnah. Maka pada bab ini kita menyoba untuk menyelami artibid’ah. Bid’ah adalah semua aqidah, amal perbuatan atau peribadatan yang mengatasnamakan Islam tetapi tidak pernah disyari’atkan oleh Islam.

Semua bentuk ritual keagamaan yang dilakukan untuk meng-harapkan pahala dari Alloh Subhanahu Wataala tetapi tidak ada dalam ajaran-ajaran Rosululloh Salallahua Alaihi Wasalam ,adalah bid’ah.

Cara mema-hami dan menerapkan Islam yang berbeda dengan man-haj Rosululloh Salallahua Alaihi Wasalam dan para sahabatnya adalah bid’ah. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan bid’ah yang harus diketahui:



1. Dari segi berat dan ringannya, bid’ah terbagi atas dua tingkatan, yaitu bid’ah mukaffiroh (bid’ah yangmenjadikan pelakunya kafir) dan bid’ah goir (bukan) mukaffiroh (bid’ah yang tidak menjadikan pelaku-nya kafir).
Pelaku bid’ah mukaffiroh, biasanya tidak disebut sebagai ahlul bid’ah, tetapi sudah termasuk kuffar (orang-orang kafir). Sedangkan bid’ah goir mukaf-firoh, pelakunya masih di dalam lingkaran Islam.

Contoh bid’ah mukaffiroh; berdoa dan memohon kepada makhluk tentang hal-hal yang semestinya hanya diminta kepada Alloh Subhanahu Wataala saja, seperti meminta keturunan kepada kuburan-kuburan dan lain-lain. Contoh bid’ah goir mukaffiroh, seperti merayakan tahun baru Islam.

2.Bid’ah dari segi bentuknya, terbagi menjadi dua ma-cam, yaitu bid’ah haqiqiyah (bid’ah asli) atau murni,artinya bid’ah yang memang tidak ada asalnya sama sekali pada ajaran Islam (contohnya seperti merayakan tahun baru Islam) dan bid’ah idofiyah (bid’ah penambahan), yaitu bid’ah yang sebenarnya merupakan amal perbuatan yang asalnya syar’i tetapi ditambah-tambah, seperti berdzikir secara jama’ah.

Bid’ah dalam istilah syar’i, hanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan peribadatan dan aqidah serta agama pada umumnya, dan tidak mencakup selain itu.

Bid’ah bisa bercampur dengan sunnah dalam suatu amal peribadatan. Ketika hal ini terjadi, maka secara keseluruhan amal tersebut masuk dalam kategori bid’ah. Sebuah amal mempunyai beberapa unsur seperti: isi, waktu, cara, kadar dan lain-lainnya. Bid’ah mungkin bisa terjadi pada salah satu dari unsur-unsur tersebut atau semuanya. Contohnya berdzikir bersama-sama (dengan berbarengan) dan dengan suara yang keras. Berdzikir itu sendiri adalah sunnah dan isinya pun bisa sunnah, seperti istigfar atau kalimat tauhid, tetapi bila dengan cara berbarengan adalah bid’ah. Secara keseluruhan amal ini adalah bid’ah.

3. Bid’ah juga terbagi atas bid’ah aqidah dan bid’ah ‘amaliyah. Karena aqidah lebih penting dari amaljasmani, maka bid’ah pada aqidah pun lebih buruk dari bid’ah ‘amaliyah, bahkan kebanyakan bid’ah‘amaliyah didorong oleh bid’ah aqidah.
Semua bid’ah dalam agama (Islam) adalah buruk dan sesat, tidak seperti yang dikatakan oleh sebagian orang bahwa bid’ah terbagi dua yaitu; bid’ah say-yiah (buruk) dan bid’ah hasanah (baik).

B. Keburukan Bid’ah.
Dengan menyimak hadits-hadits Rosululloh Salallahua Alaihi Wasalam dan perka-taan para salafussoleh di bawah ini, kita akan lebih me-nyadari keburukan dan bahaya bid’ah.

Rosululloh Salallahua Alaihi Wasalam bersabda:
“Berhati-hatilah kalian dari hal-hal yang baru, se-sungguhnya setiap hal yang baru itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah,

dan Ibnu Hibban) “Barangsiapa yang membuat hal-hal baru dalam agama ini, yang bukan bagian darinya, maka hal tersebut tertolak.” (HR. Bukhori)

Rosululloh Salallahua Alaihi Wasalam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh telah mencegah taubat bagi orang yang mengerjakan bid’ah, sehingga ia me-ninggalkan bid’ahnya.” (HR. Tobroni dengan sanad yang hasan)

Imam Baihaqi Rahimahullah dalam Sunanulkubro meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Rahimahullah bahwa ia berkata:
“Sesungguhnya perkara yang paling dibenci Alloh Subhanahu Wataala adalah bid’ah, dan di antara bid’ah adalah i’tikaf di masjid-masjid yang ada di dalam rumah-rumah.”

Hasan Basri Rahimahullah berkata:
“Alloh tidak akan menerima puasa, solat, haji dan umroh dari ahli bid’ah hingga ia mening-galkanbid’ahnya.”

Muhammad bin Aslam Rahimahullah berkata:
“Barangsiapa yang menghormati ahlul bid’ah, maka sesungguhnya ia telah memberikan pertolongan untuk merobohkan Islam!”

Abu Ma’sar Rahimahullah berkata:
“Aku bertanya kepada Ibrohim tentang sesuatu yang menyangkut hawa nafsu ini (bid’ah), kemudian iaberkata: “Alloh tidak menjadikan sedikit kebaikan pun padanya. Bid’ah adalah suatu dorongan dari setan. Maka ikutilah agama yang murni.!”

Ayub Sikhtiyani Rahimahullah berkata:
“Tambah giat seorang ahlul bid’ah berbuat bid’ah, tambah jauh pula ia dari Alloh.”
Sufyan Tsauri Rahimahullah berkata:

“Bid’ah lebih disukai Iblis dari pada maksiat. Maksiat dapat diharapkan bertaubat orangnya, sedangkan bid’-ah tidak diharapkan taubatnya.”

Fudoil bin ‘Iyad Rahimahullah berkata:
“Apabila engkau melihat seorang ahlul bid’ah di jalan, tempuhlah olehmu jalan lain. Tidak ada suatu amal pun dari ahlul bid’ah yang sampai kepada Alloh. Barangsiapa yang membantu seorang pelaku bid’ah, maka berarti dia telah membantu merobohkan Islam!”

0 komentar:

Posting Komentar

Jalan yang dapat ditempuh manusia di dunia ini sangatlah banyak, akan tetapi hanya satu jalan yang dapat mengantarkan kepada surga Allah, yaitu Shirotulmustaqim. Namun syetan senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan ini. Kita bisa saksikan betapa banyak manusia yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang berjalan di jalan yang akan menjerumuskannya ke neraka. Oleh karena itu, melalui blog ini, kami ingin memberikan penjelasan mengenai jalan Shirotulmustaqim, yakni satu-satunya jalan yang akan menyelamatkan kita. Selamat membaca artikel-artikel di blog ini..!!